Apa itu ECU Mobil? Jenis-jenis ECU, Fungsi dan Kegunaannya

Saat ini, mobil keluaran terbaru memiliki banyak sekali fitur-fitur sebagai pelengkap untuk kenyamanan berkendara.

Semakin tinggi teknologi yang dimiliki sebuah kendaraan atau mobil, semakin banyak fitur yang ditanamkan kedalam mobil tersebut.

Semua fungsi atau fitur-fitur yang ada dalam sebuah kendaraan/ mobil, itu dapat bekerja karena adanya bantuan satu alat teknologi yang cukup canggih yang menangani dan memberi perintah kapan alat atau fitur-fitur mobil itu bekerja.

Derasnya perkembangan teknologi informasi memberi dampak pada sektor otomotif.

Sebelum mobil berkembang seperti saat ini, mobil itu adalah sebuah barang mekanikal yang mempunyai sistem-sistem secara mekanis.

Tapi sekarang, berkat kemajuan teknologi informasi, hampir 90 % sistem didalam mobil sudah berteknologi canggih dan elektrik.

Terutama pada sistem mesinnya.

Baca juga: Fakta Menarik Seputar Mobil Sejuta Umat - Avanza

Pengertian, Jenis, Fungsi dan Kegunaan ECU Mobil

Anda tentu sering atau pernah mendengar istilah EFI bukan? Iya, EFI atau Electronic Fuel Injection adalah sebuah sistem yang dibuat untuk menggantikan fungsi karburator.

Sistem ini terbukti memiliki nilai yang efektif dalam hal emisi dan hemat bahan bakar.

Nah, selain EFI ada komponen lain yang mungkin pernah Anda dengar juga, yakni ECU.

Apa itu ECU? macam dan jenis-jenis ECU serta apa fungsi dan kegunaan dari ECU itu sendiri? Simak ulasannya dari kami otomotif awambicara id.

Apa itu ECU?

ECU adalah singkatan dari Electronik Control Unit. Sesuai namanya alat atau komponen ini pasti berfungsi sebagai sistem sirkuit elektronik utama pada sebuah mobil.

Iya, komponen ini adalah sirkuti elektrik seperti yang ada di radio atau komputer.

Dan sering juga disebut dengan komputernya mobil.

Begitulah teknologi informasi diterapkan pada sebuah mobil saat ini.

Alat ini berfungsi sebagai pengatur segala fitur yang ada dikendaraan mobil itu sendiri.

Seperti misalnya kipas radiator yang menyala otomatis ketika air radiator yang panas memasuki tabung radiator untuk didinginkan (lihat: Penyebab Air Radiator Karatan dan Cara Mengatasinya).

Jadi, sekarang ini bisa dikatakan mobil itu seperti barang elektronika yang memiliki sirkuit utama layaknya komputer desktop atau laptop.

ECU adalah sirkuit utama yang memiliki peran sebagai central controller atau jika pada komputer maka ECU itu ibarat CPU yang mengendalikan semua fungsi-fungsi hardware lainnya, seperti VGA, RAM, HDD dan sebagainya.

Sedangkan pada mobil, hardware-hardware yang dikendalikan ECU ini berupa aktuator yang bekerja menggantikan sistem mekanis seperti injektor, VVT, Electric Fan, dan lain sebagainya.

Fungsi ECU - Electronik Control Unit

ECU atau Electronik Control Unit berfungsi sebagai pengatur beberapa sistem penting pada mobil, yakni antara lain sebagai berikut:

• Mengatur pembukaan dan volume bensin pada injektor.
• Mengatur timming pembukaan katup sesuai kondisi mesin.
• Mengatur waktu penyalaan busi sesuai kondisi mesin.
• Mengatur identifikasi kunci mobil.
• Mengatur kinerja kipas pendingin mesin.
• Menghidupkan alarm mobil saat ada gangguan.

Dan berbagai macam fungsi penting lainnya.

Fungsi ECU atau Electronik Control Unit diatas adalah fungsi umum dari ECU itu sendiri, jadi sebenarnya masih banyak lagi fungsi dari ECU ini yang secara khusus dapat dilakukannya.

Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Lebih Mudah dengan Samsat Online

Jenis-jenis ECU pada Mobil

Perlu Anda ketahui juga bahwa ECU ini merupakan unit controller yang mengatur kinerja suatu sirkuit elektrikal keseluruhan pada sebuah mobil.

Unit ini biasanya terdiri dari beberapa module, diantaranya:

1. ECM (Engine control module)

ECM atau Engine Control Module adalah module yang secara khusus mengatur kinerja mesin.

Dari mulai proses starting, penyalaan busi, injeksi bahan bakar, hingga proses cooling.

2. TCM (transmission control module)

TCM atau Transmission Control Module adalah module yang hanya ada pada mobil bertransmisi otomatis.

Jadi, disini jelas fungsi dari TCM itu sendiri untuk mengatur perpindahan dan moment transmisi sesuai RPM mesin dan kondisi pengemudian.

3. BCM (body control module)

BCM atau Body Control Module adalah module yang secara khusus mengatur kinerja kelistrikan body, seperti lampu, klakson, wiper otomatis/ manual. Dan sistem hiburan pada dashboard.

4. PCM (powertrain control module)

Powertrain Control Module atau PCM ini yang khusus mengatur kinerja sistem powertrain mobil.

Module PCM ini biasanya akan memastikan aliran tenaga dari mesin sampai keroda dengan efisien.

Module PCM ini secara khusus hanya ada pada beberapa jenis mobil saja.

5. ABS Control Module

Untuk modul yang satu ini Anda mugkin sudah sering kali mendengarnya. Iya ABS Control Modul ini adalah modul yang diletakan pada mobil berteknologi rem ABS.

Fungsinya mengatur sistem pengereman untuk mencegah roda terkunci atau slip pada saat berada dijalanan licin.

Module ini juga berperan dalam beberapa sistem keselamatan seperti elektronik stability system dan hill start assist.

6. Airbag Control Module

Nah, kalo untuk jenis modul yang satu ini, pasti sudah tidak asing lagi.

Ini adalah modul untuk keselamatan atau safety pengendara, yakni sistem airbag.

Sistem airbag adalah suatu perangkat passive safety system atau sistem keselamatan pasif pada saat terjadi benturan untuk mencegah atau mengurangi risiko cidera pada beberapa bagian tubuh penumpang.

Module inilah yang memiliki tugas untuk mengembangkan kantung airbag apabila terjadi benturan keras pada mobil.

7. HVAC Control Module

Module ini juga hanya dapat ditemui pada mobil yang mengusung auto AC system.

Module ini memungkinkan pengendalian sirkulasi kabin secara otomatis sesuai atmosfir didalam dan diluar kabin.

8. EPS (Electronic Power Steering)

Electronic Power Steering (EPS) tidak sama dengan Hydraulic Power Steering.

EPS menggunakan motor elektrik yang terpasang langsung di sistem kemudi untuk meringankan putaran setir.

Sedangkan sistem power steering biasa bekerja berdasarkan tekanan hidrolik dari pompa yang digerakkan oleh mesin, sehingga biasanya memberikan mesin kinerja ekstra dalam pergerakan kemudi.

Sedangkan EPS tak membebani kerja mesin karena pompa hidrolik pada sistem power streering biasa diganti dengan sistem elektrik.

Itulah mengapa mobil dengan fitur EPS lebih efisien bahan bakar hingga 5%.

9. SRS (Supplemental Restraint System)

SRS adalah singkatan dari Supplemental Restraint System, yang artinya peralatan penahan tambahan dari seatbelt.

SRS AIRBAG SYSTEM adalah peralatan yang berfungsi untuk mengurangi resiko cidera kepada pengemudi dan penumpang akibat tubrukan dari arah depan, ke muka pengemudi dan penumpang.

Sistem SRS Airbag dirancang untuk melengkapi sistem sabuk pengaman dan meningkatkan perlindungan penumpang dan pengemudi.

Airbag melengkapi sabuk pengaman dan meningkatkan keselamatan penumpang dalam jenis tabrakan tertentu.

Dalam kasus SRS Airbag (sisi pengemudi), sensor akan mendeteksi dampak dan menghitung intensitas tumbukan dan menggunakan airbag.

Waktu yang dibutuhkan untuk airbag dalam menyelesaikan penggelaran (mengembang) adalah sekitar 0,03 detik.

Airbag yang digunakan akan mengempis dalam total waktu sekitar 0,1 detik.

Mata manusia berkedip sekitar 0,1 -0,3 detik. Untuk alasan inilah, mengapa beberapa orang yang mengalami kecelakaan atau tubrukan dari depan, tidak dapat melihat airbag mengembang karena terjadi begitu cepat.

Baca juga: Cara Memperpanjang STNK Sendiri di Kantor Samsat

Demikianlah secara singkat pengertian apa itu ECU, jenis-jenis ECU, fungsi dan kegunaan dari ECU itu sendiri dari kami otomotif awambicara id. Semoga bermanfaat!